Penyedia jasa sewa mobil
solo menawarkan paket wisata ke Candi Selogriyo, sebuah candi yang terpencil
dari permukiman penduduk namun menawarkan pemandangan hutan lereng gunung yang
menyejukkan hati. Lokasi candi ini tepatnya di lereng timur kaki Gunung
Sumbing; di antara bukit Giyanti, bukit Condong, dan bukit Malang.
Candi Selogriyo
tersembunyi di Dusun Campurrejo, Desa Kembangkuning, Kecamatan Windusari,
Kabupaten Magelang, Provinsi Jawa Tengah. Meskipun letaknya tersembunyi, bukan
berarti ukurannya kecil atau susah dinikmati. Justru, jika Anda pergi
mengunjunginya, Anda akan disuguhi pemandangan candi peninggalan Hindu yang
megah.
Candi yang diperuntukkan
bagi umat Hindu ini diperkirakan merupakan peninggalan masa kejayaan agama
Hindu di abad kedelapan Masehi. Diperkiraka, candi Selogriyo dibangun pada masa
Kerajaan Mataram Hindu. Sepertinya, candi ini dibuat untuk tempat ibadah dan
pemujaan para pendeta Hindu atau tempat raja menyepi.
Menurut penelitian,
Candi Selogriyo adalah peninggalan Wangsa Sanjaya. Konon, Candi Selogriyo
dibangun pada masa yang sama dengan candi di dataran tinggi Dieng.
Candi Selogriyo dibangun
pada sebuah bukit seluas 300 meter persegi.Candi ini berada di ketinggian 740
meter dari permukaan air laut. Akses jalan menuju candi cukup mudah dengan
papan petunjuk jalan yang banyak dan jelas. Anda bisa menyewa jasa sewa mobil
Solo untuk mengantar Anda ke destinasi wisata Candi Selogriyo.
Sebelum memasuki candi,
Anda akan melalui sebuah gerbang dan kemudian menaiki anak tangga.Sesampainya
Anda di candi, anda akan menemukan bahwa Candi Selogriyo menghadap timur. Candi
yang dibangun menghadap timur ini menjadi pertanda bahwa candi tersebut adalah
peninggalan sekitar abad ke-9. Tanda-tanda lainnya adalah keberadaan arca
Durga, Ganesha, dan Agastya d candi itu.
Candi Selogriyo
mempunyai relung-relung candi di empat sisi dindingnya. Relung-relung ini
digunakan unuk menaruh arca-arca perwujudan dewa. Di dinding utara, ada arca
Durga Mahisasuramardini. Di sebelah selatan, ada arca Agastya. Lalu, ada arca
Ganesha di sebelah barat. Sementara arca Nandiswara dan Mahakala ada di dinding
timur.
Berbeda dengan candi
lain yang biasanya berbentuk gugus candi dengan candi perwara, Candi Selogriyo
tidak memiliki candi perwara. Kemuncak candi berbentuk buah kiben dan disebut amalaka.
Tanah longsor yang
melanda bukti tempat Candi Selogriyo berdiri pada Desember 1998 membuat keadaan
candi rusak. Untuk mengembalikan candi ke bentuk semula, otoritas berwenang
merekonstruksi ulang candi. Kegiatan ini selesai pada tahun 2005.
Destinasi Candi
Selogriyo cocok dikunjungi wisatawan yang menyenangi petualangan. Anda bisa
mengakses candi dengan berjalan sekitar dua kilometer dari permukiman penduduk.
Sepanjang jalan itu, Anda disuguhi pemandangan alam pegunungan yang elok sambil
menyusuri jalan setapak berbatu.
Sekitar 10 meter dari
Candi Selogriyo, ada sebuah mata air yang bentuknya mirip pancuran. Konon, air
dari pancuran tersebut dapat membuat orang awet muda dan bisa digunakan untuk
mengobati berbagai penyakit.